Minggu, 29 Agustus 2010

SELAMAT DATANG DI BLOG SYILVI, MARI BERBAGI DAN SILATURRAHMI DENGAN BLOG SEDERHANA INI. JANGAN LUPA KOMENTAR YA...?

Kamis, 26 Agustus 2010

Hikmah Berjilbab


HIKMAH BERJILBAB
Semua perintah Allah dan Rasul-Nya apabila dikerjakan pasti membawa manfaat. Diantara manfaat jilbab bagi kaum wanita adalah sebagai berikut:
1. Untuk membedakan antara wanita muslimah dan lainnya, berdasarkan firmanNya: “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal”. Tentunya wanita muslimah lebih bangga dengan jilbabnya, karena inilah kemuliaan dari Allah.
2. Jauh dari gangguan orang munafik dan laki-laki yang fasik, karena firman-Nya “karena itu mereka tidak diganggu” Wahai ukhti muslimah! Terimalah ketentuan Allah yang selalu belas kasihan kepada hambaNya.
3. Mendapat ampunan dan rahmat dari Allah sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang “.
4. Menjaga kesucian hati bagi kaum pria dan wanita. ( Lihat keterangan surat Al-Ahzab: 53 di atas)
5. Mewujudkan akhlak yang mulia, rasa malu, menghormati dirinya dan orang lain.
6. Sebagai tanda wanita afifah, yakni wanita yang menjaga kehormatan dirinya dari hal-hal yang mengganggunya. Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “baiknya lahir seseorang menunjukkan baik batinnya”. ( Lihat Hirosatul Fadhilah hal: 85).
7. Memutus ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan jilbab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan zina.
8. Menjaga sifat malu, hal ini merupakan perhiasan utama bagi wanita, jika rasa malu hilang, hilang pulalah kehidupan, karena haya’ yang berarti malu diambil dari kata hayat yang berarti kehidupan.
9. Membendung wanita untuk bersolek, berhias diri di hadapan orang lain dan membendung pergaulan bebas serta menuju pembentukan masyarakat yang Islami.
10. Menutup celah-celah perzinaan, sehingga wanita bukan merupakan makanan empuk bagi setiap penjilat.
11. Wanita adalah aurat, sedangkan jilbab merupakan penutupnya.
Allah berfirman:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” ( QS. Al-A’rof: 26).
12-Membuat suami senang kepadanya. ( Hirosatul Fadhilah hal. 84-88 ).

Tips Sebelum Memakai Jilbab


Tips Sebelum Memakai Jilbab...
Nah, bagi anti sekalian yang sudah mempunyai niat berjilbab, ada beberapa tips yang mungkin bisa dicoba sejak sekarang supaya hati kian mantap untuk berjilbab :

1.     Bulatkan niat untuk berjilbab.
Innamal a’malu binniyat. Tetapkan hati, mulai dari hal-hal yang kecil, misalnya mengenakan pakaian yang ada dalam batas kesopanan. Lalu, saat niat memakai jilbab muncul, bersegeralah memakainya, jangan menunggu terlalu lama hingga akhirnya keraguan itu muncul kembali. Buatlah komitmen pribadi, sekali memakai jilbab jangan bongkar pasang lagi. Ingat perintah Allah, jangan mencari-cari lagi dalil lain yang ternyata salah penafsiran. Luruskan niat berjilbab adalah karena Allah, bukan karena hal lain. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain atau pun bukan karena menyukai pria yang suka pada muslimah berjilbab. Jangan sampai niat kita salah dan menjadi sia-sia karena tidak terhitung mendapatkan pahala.
“Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang bukan perintah kami(Allah dan RasulNya), maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim)
Bagi yang masih terhalang karena belum diijinkan oleh orang tua, coba lakukan pendekatan personal, berikan pemahaman sedikit demi sedikit. Saya yakin antum yang lebih mengetahui karakter orangtua antum.

2.  Sering-sering mempelajari Al Qur’an beserta maknanya, juga membaca buku-buku Islam.

3.  Lebih sering datang ke majelis ilmu.
Datang pada acara kajian Islam sedikit demi sedikit akan menyadarkan kita akan pentingnya “nutrisi” untuk ruh kita. Apa yang kita dengarkan jangan begitu saja dilupakan, namun untuk diingat dan diamalkan. Jadilah golongan yang “sami’na wa atha’naa” (kami mendengar dan kami laksanakan), jangan seperti kaum kafirun yang “sami’na wa ashaynaa” (kami mendengar dan kami bantah).

4. Bergaul dengan orang yang mempunyai pemahaman agama yang lebih baik.
Rasulullah bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
Harus banyak bergaul dengan teman-teman yang sholihah.


5.  Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu.

6.  Tetap berprestasi dengan jilbab yang syar’i.
Jadilah muslimah yang berprestasi. Tunjukkan pada orang tua kita, sahabat kita, orang yang ada di sekitar kita bahwa jilbab bukan menjadi penghalang bagi aktivitas dan prestasi kita. Dan satu lagi, jangan lupa refresh kembali arti jilbab syar’i…
Syukur-syukur kalau kita sudah berjilbab, bisa mengajak saudari-saudari kita yang lain…^-^

Eits, satu lagi...  setelah berjilbab, jaga jarak, jaga hati dan jaga pandangan pada lawan jenis. Jangan terlena jika ada yang bersimpati…(hmmm…maklum sih, soalnya anti jadi terlihat tambah anggun, teduh, intelek dan sholehah…(^_^)
Semoga Posting sederhana ini bisa bermanfaat bagi saya maupun para pengunjung blog ini (amiin..). Dan saya ucapkan selamat berhijrah menunaikan perintah Allah bagi yang belum sempat menunaikan perintah berjilbab..(^-^)
Ma’annajah…
(Yang menulis belum tentu lebih baik dari antum..)

Tips Pacaran di Bulan Puasa


Tips-tips Pacaran di Bulan Puasa....

1.   Dont Touch
Tips ini celaka buat para pacaraners yang hobi banget nyentuh-nyentuh pacarnya. Biasanya laki-laki nih yang hobi, tapi enggak menutup kemungkinan cewek juga doyan. Inti puasa kan menahan hawa nafsu, jadi tahanlah nafsu kamu-kamu buat menyentuh walaupun itu berat. Tapi, masa berat sih? Cuma enggak nyentuh doang kok berat? Kan aktifitas sentuh menyentuh bisa di ganti dengan lomba lari keliling kampung, lebih sehat dan sarat muatan kearifan lokal.

Contoh Kasus :
Setting --> dalam bioskop XXI lagi nonton
Cewek : Mas, tanganmu di jaga dong!! Ini tuh lagi puasa, harus menahan hawa   nafsu.
Cowok : Lho? tanganku ndak ngapa-ngapain kok? dua-duanya lagi tak pake ngupil. Lho ini lho, liat!
Cewek : Lha terus yang dikantongku opo? geli-geli semriwing gitu!
Cowok : Lha wong hamster kamu kantongin, yo jelas GELI! Aneh-aneh wae..
Cewek : Oh iyo ding..

Pesan Moral : Jangan nyimpen hamster di kantong, bisa mati hamsternya.

2.        Hindari berduaan
Temen saya, NurQomaruddin, pernah bilang kalo ada orang berdua-duaan maka yang ketiga adalah syaiton. Nah, supaya nafsu tetap terjaga, kurangi frekuensi berdua-duaan. Atau sebisa mungkin hindari. Biasanya anak muda jaman sekarang pinter-pinter nih, modus berdua-duaannya canggih-canggih. Ada tadarus berdua, pengajian berdua, buka puasa berdua, nonton ceramah KH Zainuddin MZ berdua, dan berdua-dua yang lainnya. Hati-hati, jangan mengotori susu sebelangan gara-gara nila setitik. Enggak asik tau.

Contoh kasus:
Cowok : Hani Bani, ayok kita semarakkan ramadhan kali ini dengan tadarus berdua!
Cewek : Ayok! Kebetulan ini aku lagi di Masjid Nurul Hakim. Ayo kita ngaji sampe 25 Juz!
Cowok : Ya udah Hani Bani, aku kesana yah!
Cewek : Kamu ke Masjid al-mizan ajah.
Cowok : Loh? kok gitu hani Bani? lagian jarak dua masjid itu kan 30 kilo?
Cewek : Iya, jadi nanti kalo aku selese ngaji satu Juz, kamu aku sms. Terus gantian kamu yang ngaji satu Juz.
Cowok : .....
Cewek : esensinya kan berdua? kenapa? protes? enggak suka? enggak mau? putus aja deh kalo gitu...

Pesan Moral : banyak jalan menuju Roma saudaraku.

3.    Hindari Bujuk Rayu Gombal Cis Pret
Ini nih, ada pantangan yang dilanggar dalam berpuasa ketika kamu melakukan ritual bujuk rayu cis pret. Biasanya yang cowok-cowok nih yang sering. Oke, pantangan yang di langgar adalah : berbohong. Bujuk rayu Gombal Cis Pret rentan sekali dengan kebohongan. Pacar gemuk dibilang langsing, kecil dibilang efisien, botak dibilang irit, jelek dibilang ganteng dan setia. Daripada berbujuk rayu gombal cis pret, lebih baik kamu alihkan tema pembicaraan ke tema-tema kemanusiaan seperti: gempa di tasik, angka kemiskinan di Indonesia, solusi pencegahan perdagangan anak-anak, dan lain-lain.

Contoh Kasus:
cowok : Dik, kamu kok kelihatan manis dan langsing sih? minum sinzui ya?
cewek : Itu sabun, Bang.
cowok : Oh, ah..intinya kamu cantik banget hari ini. Ehem, kamu tau enggak? indahnya rembulan tak sanggup un..
cewek : Bang, serem ya gempa di tasik kemaren. banyak banget makan korban. Apalagi yang di cianjur tu disertai longsor. Enggak kebayang deh, rasanya gimana. Jiwa sosial saya bergetar, Bang. Ada tuh ya, bang. Seorang cowok yg lagi ngerayu-ngerayu pacarnya gitu, persis kaya kita ginih, terus tiba-tiba ketiban longsor. Mati Bang, MATI!
cowok : *nelen ludah

Pesan Moral : jangan ngerayu di deket area rawan longsor.

4.   Be Serious
Nah, jadikan momen ramadhan ini sebagai momen untuk membawa hubungan kalian ke arah yang lebih serius. Jangan disitu-situ aja, jangan biarkan syaiton berkutat dalam hubungan kalian. Segera ambil tanggung jawab secara utuh. Buat yang laki-laki, temuin ortunya dan bilang dengan lantang : " Saya suka dengan BAPAK. eh, maksudnya Saya suka dengan ANAK BAPAK!" Buat yang cewek, mulailah melakukan perundingan dengan orang tua. "jadi pah, mah, Rina uda sreg banget ama mas Jono, udah klop kaya perangko ama tukang jual prangko nya. Kita pengin membawa hubungan ini ke arah yang serius.." Ingat, friend. Ramadhan bulan penuh berkah.

Contoh kasus :
Cowok : Bapak, SAYA SUKA DENGAN ANAK BAPAK!! *Berbicara keras dan lantang
Bapak : so?
Cowok : BULAN INI BULAN PENUH BERKAH!! SAYA INGIN MEMINANG ANAK BAPAK!
Bapak : Saya tolak..
Cowok : Lhah? kenapa pak? APA SAYA KURANG DEWASA?
Bapak : tetap saya tolak.
Cowok : Sungguh ter la lu..EMANG KENAPA SIH PAK?
Bapak : KAMU ENGGAK LIAT APA MUKA SAYA BASAH GINI. TELINGA SAYA MASIH BERFUNGSI DENGAN BAIK! KALO NGOMONG MBOK YA NDAK USAH TERIAK-TERIAK, MUNCRATNYA ITU LOH NDAK PAKE ANALISIS..!!

Makna Jilbab


MAKNA JILBAB
Jilbab bukanlah kerudung yang digantungkan di leher, bukan pula kerudung tipis yang kelihatan rambutnya atau kerudung yang hanya menutup sebagian rambut belakangnya, bukan pula kerudung sebangsa kopyah yang kelihatan lehernya atau kerudung yang hanya menutup ujung kepala bagian atas seperti ibu suster dan wanita Nashrani atau kerudung yang kelihatan dadanya, dan bukan pula selendang kecil yang dikalungkan di pundak kanannya.

Rabu, 18 Agustus 2010

Ciri Kepribadian Wanita Salehah


CIRI KEPRIBADIAN WANITA SALEHAH YANG BISA KITA KENALI

A. Perkataan, pikiran dan tindakannya selalu positif.
Ia tidak menyia-nyiakan waktu untuk berkata-kata yang tidak bermanfaat. Tidak ada dalam sejarahnya, wanirta ini berkata ketus dan pedas yang memerahkan telinga siapapun yang mendengarnya. Sebaliknya, ia tidak banyak berkata-kata kecuali untuk kebaikan. Kata – katanya yang positif merupakan cerminan dari apa yang ada dalam kepalanya.
B. Murah Senyum
Bagi wanita salehah, senyum adalah sedekah. Namun senyumnya tetap proposional. Tidak setiap laki – laki yang dijumpainya diberikan senyum manis. Senyumnya ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.
C. Menjaga Akhlak
Wanita salehah pandai bergaul namun tidak larut dalam pergaulan yang melenakan. Kemampuannya sangat kuat untuk menjaga rasa malu. Ia mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang ditemuinya. Ia selalu yakin bahwa yang patut ia jaga adalah kekuatan hubungannya dengan Allah, karena jika keterikatan itu semakin kuat akan membuahkan kebaikan bagi dirinya dan orang lain.
D. Menghindari Fitnah
Wanita salehah menyadari kecantikkan bisa menimbulkan fitnah. Kecantikkan suatu saat bisa menjadi anugrah, tapi jika tidak hati – hati, kecantikkan juga bisa menjadi sumber msalah yang akan menyulitkan bagi pemiliknya. Kerena itu, prinsipnya adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
E. Tidak berputus asa
Jika tidak cantik, atau memiliki keterbatasan fisik, wanita salehah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia menyadari bahwa rasa kecewa atau sakit hati adalah begian dari kufur nikmat. Ia tidak akan merasa minder dengan keadaan dirinya. Ia tidak pernah berputus asa atas rahmat Allah. Keyakinannya begitu kuat bahwa segala sesuatu yang dimiliki atau didapatinya adalah ketentuan Allah yang baik untuk dirinya. Karenanya, ia selalu memaksimalkan diri dalam ikhtiar dan bekerja keras dalam menjalankan ibadah.
F. Mendahulukan orang lain
Bila menjadi seorang istri, wanita salehah sangat pandai membangkitkan selera suaminya, dan mendahulkan kepentingan suaminya. Ia belum tidur sebelum suaminya tidur. Bila ia berada dalam lingkungan social, ia selalu mendahulukan kepentingan orang lain disbandingkan dirinya.

Cara Merawat Kerudung (tudung) Sutra


Cara merawat
     kerudung (tudung) sutra

Berikut langkah-langkah merawat kerudung (tudung/jilbab) sutra :
ž   Hindari mencuci kerudung sutra dengan sabun deterjen karena dapat merusak serat-serat sutra. Gunakan shampoo, sabun mandi atau lerak sebagai gantinya.
ž   Saat mencuci, hindari menggunakan sikat atau mesin cuci. Cukup dicelup-celupkan. Jangan dikucek terlalu keras dan diperas karena sutra akan menjadi kusut dan sulit kembali ke bentuk semula.
ž   Setelah dibilas, jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung karena warnanya akan memudar. Cukup digantung lalu diangin-anginkan saja.
ž   Jika kerudung sutra Anda agak kusut, boleh saja disetrika dengan suhu khusus sutra. Bahan sutra yang lembut dan tipis akan mudah gosong jika disetrika dengan suhu yang terlalu panas.
ž   Karena lembut dan tipis, tusukan peniti atau jarum pada kerudung/tudung/jilbab sutera mudah sekali membekas. Cara menghilangkannya dengan cara menyemprotkan air ke bekas tusukan peniti atau jarum, lalu setrika dengan suhu yang tidak terlalu panas.
ž   Sebisa mungkin hindari kerudung sutra Anda dari kemungkinan tergores atau tersangkut benda tajam. “Kecelakaan” kecil ini bisa membuat kerudung sutra Anda sobek. Sayang sekali, bukan?

Jumat, 30 Juli 2010

Dunia Sempit untuk orang Serakah


Dunia Sempit untuk
        Orang Serakah

Seorang sufi tinggal di kampung terpencil. Namanya Nizham al-Mahmudi. Dalam sebah gubuk kecil, ia tinggal bersama Istri dan anak-anaknya. Sederhana sekali. Walaupun begitu, semua anaknya cerdas.
Selain penduduk kampung itu, tidak ada yang tahu Nizham mempunyai kebun subur berhektar-hektar dan perdagangan yang kian berkembang. Ia dapat menghidupi ratusan keluarga di sekitarnya. Tingkat kemakmuran pekerjanya jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nizham merasa bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya.
Seorang anaknya pernah bertanya , mengapa sang ayah tidak membangun rumah besar dan indah? Si ayah menjawab karena sebesar apapun rumah, hanya dipakai duduk dan berbaring saja.
Si anak termenung. Alangkah bijaknya sikap sang ayah. Meski kaya keringatnya selalu bercucuran tiap hari. Ia ikut mencangkul dan menuai hasil tanaman.
Kemudian anak itu makin terkesima lagi ketika ayahnya meneruskan, “ Ingatlah anakku, dunia ini disediakan Tuhan untuk segenap makhluknya. Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia akan menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, hanya untuk memuaskan keserakahan seorang manusia saja.”

Rezeki Berlipat dari Allah


Rezeki Berlipat dari Allah

Al-Fudhail bin Iyadh berkisah tentang seorang laki-laki yang bercerita kepadanya.
Ada laki-laki yang keluar membaawa benang tenun, lalu ia menjualnya satu dirham untuk membeli tepung. Ketika pulang, ia melewati dua orang laki-laki yang masing-masing menjambak kepala kawannya. Ia lalu bertanya, “Ada apa?” Orang-orang disekitarnya mengatakan bahwa keduanya bertengkar karena uang satu dirham kepada keduanya, dan ia pun tak memiliki sesuatu.
Ia lalu menemui isterinya dan menceritakan apa yang terjadi. Dengan mendengar cerita tersebut istrinya langsung mengumpulkan alat-alat perkakas rumah tangga untuk digadaikan. Laki-laki itu pun berangkat untuk menggadaikannya, tetapi barang-barang itu tidak laku.
Di suatu tempat ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan busuk. Orang itu lalu berujar, “Apakah engkau mau menukarkan barangmu dengan ikanku?” lelaki itu langsung meng-iya-kan.
Sesampainya di rumah. Istrinya langsung memasak ikan tersebut. Lalu dibelahnya perut ikan itu. Tiba-tiba sebuah mutiara keluar dari perut ikan tersebut.
Wanita itu pun berkata gembira, “Suamiku, dari perut ikan ini keluar sesuatu yang lebih kecil daripada telur ayam, ia hampir sebesar telur burung dara.”
Sebutir mutiara itu dihargai dua belas kantung uang. Pada masing-masingny terdapat 10.000 dirham. Uang itu pun dibawanya pulang ke rumah untuk disimpan.

Bijak Ketika Haidh


Bijak
Ketika
Haidh

Wanita kalau lagi haidh, apa yang biasa dilakukan? Dengar adzan Subuh, “Ah bete, aku lagi mens, ntar ah bangunnya.” Pas zhuhur, teman-teman bergegas ambil air wudhu, “Aku lagi libur nih, aku ke kantin dulu ya.” Soraean dikit, waktunya dengar tausiyah di masjid kampus, “Sory ya, lagi merah nih, kan gak boleh di masjid.” Malamnya, “Enakan nonton sinetron, ngaji kan belum boleh.”
Paling tidak, fenomena di atas adalah kebanyakan yang dilakukan Muslimah ketika haidh datang. Ndak boleh shalat, ngaji, puasa seakan-akan menjadi dalih tidak adanya ibadah yang bisa dilakukan oleh wanita haidh. So pasti, jika jiwa kosong dari ibadah, nafsu yang sudah dari sononya cenderung kepada ammaratun bissu”, pasti akan mengajak kepada keburukan dan dosa. Sudah lemah badan dan batin, mayoritas Muslimah haidh malah menceburkan dirinya pada perkara yang sia-sia atau bahkan haram.
Haidh sudah menjadi kodrat bagi kaum hawa, dan apa yang Allah takdirkan, semuanya ada hikmah dan keadilan-Nya. Jadi, sangat mustahil Allah menulis takdir wanita harus haidh, sementara di sisi lain Dia membiarkannya kosong dari  ibadah. Kalau pun pada akhirnya banyaka Muslimah yang krisis ruhiyah setiap kali haidh, itu lebih karena salah persepsi dan salah sikap.
Sebenarnya haidh bukanlah palang pintu yang membatasi kita dari ibadah. Harus diingat kembali, bahwa ibadah itu segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah, baik kata-kata atau perbuatan, lahir maupun batin. Jadi, jangan sampai ibadah diorientasikan hanya berkisar pada amalan yang mahdhoh saja.
Masih banyak yang bisa kita kerjakan meskipun dalam kondisi haidh, terutama ibadah hati. Ia tidak mengenal kondisi pelakunya, hatta meskipun haidh, nifas maupun junub. Misalnya saja adalah dzikir dan doa. Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan bahwa dua ibadah ini bahkan sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh wanita haidh. Sebab  dzikir adalah sumber kehidupan, ibarat air bagi ikan, gimana menurut kalian bila ikan dikeluarkan dari air? Cepat atau lambat pasti akan mati. Sementara doa sendiri adalah shilahul mukmin, bagaimana mungkin bisa menghadapi musuh yang tidak mengenal lelah berusaha mengalahkan kita, sementara senjata saja kita pun tak punya. Mungkin sebab yang seperti ini banyak kejadian Muslimah kesurupan jin ketika haidh. Na’udzubillah min dzalik.
Kalau amalan lahiriyah bagi Muslimah haidh, ada ndak? Jawabannya, sangat buanyak! Sebut saja misalnya menuntut ilmu. Muslimah haidh kan tetap membutuhkan ilmu, sedangkan ilmu bisa membuka pintu kebaikan. Menuntut ilmu sendiri banyak caranya, bisa membaca, menelaah, diskusi bahkan membaca kitab tafsir! Boleh kok bagi Muslimah haidh untuk membaca kitab-kitab tafsir. Demikian fatwa Syaikh Bin Baz. Jadi ndak mesti mengahdiri kajian di masjid.
Kurangnya ibadah ketika haidh juga bisa ditutupi dengan banyak sedekahh. Disamping anjuran kepada kaum Muslimah secara umum, Nabi SAW juga menganjurkan sedekah secara khusus bagi kita kamum Muslimah, sabda beliau, “Wahai wanita, hendaklah kalian bersedekah, karena nampak olehku bahwa mayoritas penduduk neraka adalah wanita.” Mereka (para shahabiyat)  bertanya, “Sebabnya apa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena wanita banyak melaknat dan mengkufuri pemberian suaminya. Aku tidak melihat yanglebih kurang akal dan diennya melebihi kalian.” Mereka bertanya, “Apa sebab kurang akal dan dien kami?” Beliau menjawab, “Bukakah persaksian wanita setengah dari persaksian kaum pria? Itulah kurang akalnya. Bukankah wanita kalau haidh tidak shalat dan tidak puasa? Itulah kuran diennya.” (HR Bukhari)
Demikian Wallahu a’lam. 

Kamis, 29 Juli 2010

Tips Tidak Ngantuk Saat Khutbah Jumat...


Tips Tidak Ngantuk Saat Khutbah Jumat...

Sobat... kamu tentu pernah mengalami rasa ngantuk ketika sedang mendengarkan khotbah dalam sholat Jumat. Sambil duduk, kepala tertunduk dan mata terpejam, namun tidak disadari bahwa kita telah tertidur. Setengah sadar, suara khotib terdengar sayup-sayupmelenakan. Khotbah merupakan rangkaian dalam ibadah sholat Jumat. Jadi mesti didengarkan dengan baik.
Nih, ada beberapa tips jitu untuk mengatasi kantuk saat khotbah Jumat.
Luruskan Niat
Sebelum berangkat ke Masjid untuk beribadah sholat Jumat, sobat mesti meluruskan niat untuk beribadah sebaik-baiknya kepada Allah SWT. Lakukan hal-hal yang di utamakan ketika akan sholat jumat berdasarkan tuntunan agama, misalnya: mandi wajib dan memakai minyak wangi.

Fokus Mendengarkan Khotbah
Arahkan pandangan kepa khotib di atas mimbar. Dengarkan dan simak dengan baik materi khotbah. Umumnya, khotbah berisi bebrapa petikan ayat-ayat suci al-Qur’an yang harus didengarkan dan diperhatikan agar kita mendapat rahmat dari Allah SWT.

Duduk Dengan Tegak
Duduklah dengan tegak. Jangan menyandarkan punggung pada dinding atau pilar masjid. Dalam posisi punggung tegak secara benar, proses pernafasan akan berjalan dengan baik. Sehingga suplai oksigen ke dalam tubuuh tetap lancar. Ketidaklancaran suplai oksigen akan menimbulkan kantuk.

Ubah Posisi Duduk
Duduk dalam posisi tetap dalam waktu agak lama menyebabkan terganggunya aliran darah yang menyulaplai oksigen dalam tubuh kita. Sesekali lakukan perubahan posisi duduk. Misalnya mengubah secara bergantian posisi atas-bawah dari kaki kiri dan kaki kanan ketika duduk bersila. Bisa juga dari duduk bersila ke duduk bersimpuh dan sebaliknya. Tapi sobat harus hati-hati, jangan sampai mengganggu jamaah yang lain.

Tunda Makan Siang
Usai makan siang, biasanya timbul ‘penyakit turunan’ yaitu ngantuk. Untuk menyiasati agar ‘penyakit’ tersebut tidak timbul, kita tunda jadwal makan siang, selesai sholat Jumat. Lagipula dengan tidak makan siang dulu, kita bisa datang lebih awal di masjid. Memperoleh shaf depan. Insya Allah, pahalanya lebih banyak dibandingkan dengan shaf belakang.

Nah sobat Syilvi.. mudah-mudahan kamu bisa mencoba tips di atas agar bisa mendengarkan khotbah dengan baik, tanpa diserang rasa kantuk yang mengganggu kekhusyuan ibadah sholat Jumat.

Selasa, 27 Juli 2010

Tips Menjaga Ketakwaan di bulan Ramadhan


Tips Menjaga Ketakwaan

M
emasuki bulan Ramadhan, kebiasaan-kebiasaan buruk tiba-tiba berhenti, berganti dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang syarat dengan nilai-nilai pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

             Ketika itu setiap Muslim berubah menjadi lebih tekun beribadah, khusyuk berdoa, lembut hatinya, mau berbagi dengan sesama. Inilah keistimewaan Ramadhan dalam membentuk kepribadian Islam sekaligus masyarakat Muslim.
Sayangnya, hal itu seringkali berlaku hanya selama Ramadhan saja. Ketika bulan Syawal tiba, disusul bulan-bulan berikutnya, sifat-sifat baik itu lenyap. Masyarakat kembali pada budaya jahiliyah.
Ketika seorang Mukmin merasakan buahnya Ramadhan, ia melihat jalan kebenaran yang indah untuk dilalui. Ia pun bertekad untuk meninggalkan jalan keburukan yang pernah dilaluinya.
Namun, tekad itu seringkali melemah, bahkan pupus di tengah jalan begitu datang bulan-bulan berikutnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Tantangan
Ada banyak hal yang biasanya menjadi sumber penyebab tidak dapat direalisasikannya tekad untuk menjaga ketakwaan, antara lain:
1.Kurang kuatnya komitmen
2. Menunda-nunda amal shaleh
3. Lalai
4. Tidak mau berjamaah

Tips Menjaga Ketakwaan
Nah, bagaimana cara mempertahankan nilai-nilai takwa yang telah kita peroleh selama bulan Ramadhan? Bagaimana caranya membuat amalan kita di bulan-bulan berikutnya akan sekualitas Bulan Ramadhan? Berikut ini beberapa tipsnya.
1.        Lakukan muhasabah setelah Ramadhan
Sangat penting bagi setiap diri untuk melakukan muhasabah (mengevaluasi diri) pasca Ramadhan. Muhasabah ini bisa saja dilakukan secara pribadi, tetapi akan lebih baik jika dilakukan bersama orang-orang terdekat.
Apa saja yang dievaluasi? Di samping keimanan yang bersifat pribadi, juga perkembangan iman dan amal shaleh dilakukan secara sosial, dalam lingkup keluarga, halaqah, komunitas masyarakat, atau organisasi.



2.        Buatlah komitmen bersama keluarga
Melakukan muhasabah saja belumlah cukup jika tidak ditindaklanjuti dengan komitmen diri serta orang-orang terdekat untuk melanjutkan amalan-amalan positif dan mencegah perbuatan negatif agar tiidak berkembang secara individu maupun sosial pada bulan-bulan berikutnya.

3.      Susunlah program rutin setelah Ramadhan
Agar komitmen lebih mudah dilaksanakan dan dievaluasi perkembangannya, kita perlu mewujudkannya dalam bentuk program kebajikan. Pertama, yang perlu ditetapkan adalah target perubahan yang ingin dicapai dalam waktu satu tahunke depan. Selanjutnya, susunlah program rutin harian, mingguan serta bulanan.
Contoh :
a.      Program harian : shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, berzikir kepada Allah setiap pagi, petang, malam dan shalat lail.
b.      Program mingguan  : mengikuti pembinaan Islam, shalat Jumat, halaqah taklim, silaturrahim, dan berinfak.
c.       Program bulanan  : puasa yaumul biidh (tanggal 13,14 dan 15) setiap bulan Qamariyah.

4.      Berkumpullah dengan orang-orang shaleh
Kebajikan akan lebih terasa ringan dna mudah jika dilakukan bersama-sama dengan orang lain, terutama orang-orang terdekat yang memiliki kesamaan fikrah.
Menegakkan kebajikan dalam keluarga memerlukan dukungan anggota keluarga yang lain. Menegakkan kebajikan dalam organisasi memerlukan dukungan para pengurus dan anggota jamaah yang lain. Demikian juga dalam masyarakat yang lebih kompleks.
Ini karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu berkumpul bersama-sama orang-orang yang shaleh. Berkumpul bersama mereka, diri kita akan terjaga. Keinginan kita untuk menegakkan kebajikan akan mendapatkan dukungan, dan kita akan diingatkan manakala sedang tergelincir.

5.      Tetaplah untuk menambah ilmu
Majelis ilmu seperti taklim, kuliah subuh dan tarawih, pesantren kilat, kajian i’tikaf, bermunculan di masjid-masjid, kampus-kampus, atau perkantoran, selama bulan Ramadhan. Sebelum Ramadhan, juga banyak diselenggarakan tarhib (penyambutan).ini semua membuat ghirah umat untuk menambah ilmu sngat besar.
Alangkah bagusnya jika kegiatan-kegiatan seperti itu tidak berhenti dengan berakhirnya Ramadhan. Jika kegiatan seperti itu terus dilakukan di berbagai tempat, insya Allah masyarakat akan semakin memahami ajaran agamanya.
Wallahu a’lam